A. Latar Belakang
Indonesia dikenal dengan kekayaan alamnya yang beraneka ragam. Kekayaan ini terdiri atas flora, fauna, bahan – bahan mineral, gas alam dan lain – lain yang terdapat baik di darat maupun di laut. Sebagian dari kekayaan alam tersebut sering dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satunya adalah tumbuh – tumbuhan yang digunakan sebagai obat.
Pemanfaatan tanaman sebagai bahan obat tradisional pada saat ini terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh adanya anggapan dari sebagian besar masyarakat bahwa efek samping yang ditimbulkan oleh tanaman obat tersebut tidak berbahaya, sehingga timbulah pemikiran dari masyarakat untuk kembali ke cara alamiah dengan memanfaatkan tanaman obat sebagai salah satu alternatif untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit.
Pada umumnya masyarakat dalam mengobati penyakit infeksi sering menggunakan antibiotik.Namun pemakaian antibiotik secara berlebihan dan kurang terarah dapat mengakibatkan terjadinya resistensi. Dengan timbulnya resistensi pada beberapa antibiotik tertentu, dapat menyebabkan kegagalan dalam penanggulangan berbagai jenis penyakit infeksi. Obat tradisonal hingga saat ini masih dianggap sebagai obat pilihan bagi masyarakat menengah kebawah dalam pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi. Oleh karena itu pada penelitian uji aktivitas antimikroba dari ekstrak buah belimbing yang dilakukan secara invitro, diharapkan dapat memberikan informasi tentang manfaat buah belimbing dan sebagai dasar untuk pengembangan obat tradisional dimasa mendatang (2).
Salah satu jenis tanaman yang berkhasiat obat adalah tanaman belimbing manis (Avverhoa carambola )dari suku Oxalidaceae. Buah belimbing merupakan buah yang banyak tumbuh di daerah Asia Tenggara, khususnya Malaysia dan Indonesia. Buah belimbing yang rasanya asam, manis dan sifatnya yang netral memiliki khasiat antiradang, antioksidan, peluruh urin (diuretik), dan meningkatkan keluarnya liur. Belimbing digunakan untuk membantu pengobatan tekanan darah tinggi (hipertensi), batuk,radang usus, tenggorokan sakit dan bengkak, haus, sakit gigi, kaki edema (bengkak air), sukar kencing, pembesaran limpa akibat penyakit malaria,pelembut kulit dan wasir (1).
Radang Usus adalah suatu penyakit yang kemungkinan dapat disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. Radang usus yang disebabkan oleh bakteri biasanya berasal dari bakteri Eschericia coli dengan gejala yang muncul adalah diare (Agnes 2006;Ismailfahmi,2006). Efek farmakologis dari buah belimbing manis ini kemungkinan disebabkan oleh salah satu atau gabungan beberapa senyawa kimia yang terkandung didalamnya seperti : senyawa golongan flavonoid, alkaloid, saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin A,B1 dan vitamin C (Wiryowidagdo dan Sitanggang 2002) (3).
Telah dilakukan penelitian terhadap belimbing wuluh oleh Cristina Setypa (4) yaitu tentang uji daya antibakteri perasaan buah dan ekstrak etanol daun belimbing wuluh terhadap bakteri gram positif dan gram negatif secara in vitro. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin menguji aktivitas daya antimikroba dari ekstrak buah belimbing manis terhadap bakteri gram positif (Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis), gram negatif (Eschericia coli dan Salmonella typii) dan khamir (Candida albicans) secara in vitro.
B. Perumusan Masalah
Ekstrak buah belimbing manis (Avverhoa carambola) dapat berefek sebagai antimikroba terhadap bakteri gram positif (Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis), bakteri gram negatif (Eschericia coli dan Salmonella typii ), khamir ( Candida albicans) secara in vitro.
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak buah belimbing manis (Avverhoa carambola) terhadap bakteri gram positif (Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis),bakteri gram negatif (Eschericia coli dan Salmonella typii), khamir (Candida albicans) secara in vitro.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai aktivitas antimikroba dari ekstrak buah belimbing manis (Avverhoa carambola).
2. Hasil penelitian diharapkan memberikan alternatif pengobatan kepada masyarakat di samping obat modern yang ada.