11 Nov 2010

Kapsul Teofilin dengan metode Granulasi Basah

I.Tujuan Percobaan

1. Mahasiswa dapat membuat sediaan kapsul menggunakan metode granulasi basah dan evaluasinya

2.Mahasiswa dapat mengetahui dan dapat menjelaskan pengaruh eksipien terhadap karakteriitik fisik obat.

II. Prinsip Percobaan

Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari yang paling kecil (5) sampai nomor paling besar (000) kecuali ukuran cangkang untuk hewan. Kapsul gelatin keras terdiri dari dua bagian yaitu bagian induk dan tutup. Kapsul cangkang keras dapat juga mengandung zat warna yang diinginkan atau zat warna dari berbagai oksida besi, bahan opak seperti titanium dioksida, bahan pendispersi, bahan pengeras seperti sukrosa dan pengawet. Kerugian kapsul adalah sulit dalam pengendali bobot kapsul.

Kapsul cangkang keras biasanya diisi dengan serbuk, butiran atau granul. Butiran gula inert dapat dilapisi dengan komposisi bahan aktif dan penyalut yang memberikan profil lepas lambat atau bersifat enterik. Bahan semi padat atau cairan dapat disikan dalam kapsul tetapi jika cairan dimasukkan dalam kapsul, salah satu teknik penutupan harus digunakan untuk mencegah kebocoran.

Formulasi kapsul mengandung sedikitnya tiga bahan serbuk, yaitu : bahan obat, pengisi, glidan. Fungsi dari bahan pengisi adalah mencegah terjadi nya kekosongan dan mencegah pemberian dosis yang tidak merata, sedangkan glidan berfungsi untuk memudahkan granul mengalir masuk ke dalam cangkang kapsul. Keuntungan dari sediaan kapsul adalah praktis dalam penggunaan, praktis untuk di bawa oleh pasien, dan penampilannya yang menarik. Kerugian dari kapsul adalah pengerjaan yang relatif lebih lama, tidak dapat diberikan pada anak kecil atau pasien yang sulit menelan.

III. Data Preformulasi

1. Bahan aktif

TEOFILIN ( FI IV hal 783, FI III hal 597, Martindale 35 hal 1023)

- Rumus Molekul : C7H8N4O2.H2O

- Berat Molekul : 198,18

- Pemerian : serbuk berserat atau granul, bearna putih, suspensi dalam air bereaksi netral terhadap lakmus P, mengembang dalam air dan membentuk suspensii yang jernih hingga opalesen kental,koloidal

- Kelarutan : sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam ammonium hidroksida agak sukar larut dalam etanol.

- Stabilitas : dapat disimpan pada suhu kamar, dibawah cahaya florosensi terus menerus selama sekurang – kurangnya 180 hari tanpa perubahan konsentrasi yang signifikan dalam bentuk larutan sebaiknya dilindungi cahaya,stabil di udara.

- Khasiat : obat asma, stimulasi SSP dan pernafasan, stimulasi jantung bekerja sebagai diuretik lemah.

- OTT : Tanin

- Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

- Dosis : untuk sediaan lepas lambat dewasa dan anak-anak maximal 400mg/hr. 3-4 dd 125-250 mg

2. Bahan Tambahan

1.Pembentuk Matriks

Metolose SH90SR ( Handbook of Pharmaceutical Excipients hal 306 )

- Rumus Molekul : CH3CN(OH)CH2

- Pemerian : serbuk berserat atau granul bewarna putih, suspensi dalam air bereaksi netral terhadap lakmus P, mengembang dalam air membentuk air dan membentuk suspensi yang jernih hingga opalesen, kental koloidal.

- Kelarutan : tidak larut dalam etanol, larut dalam asam asetat glasial dan dalam campuran.

- Stabilitas : serbuk metolose stabil tetapi sedikit higroskopis. Larutkan metolose stabil dalam larutan asam & basa pada PH 8-11 pada suhu ruangan.

- Kegunaan : sustained release tablet matriks 5-7%

- Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

- Konsentrasi : 5-75%

2.Bahan Pengikat

Larutan Gelatin (Handbook of Pharmaceutical Excipients hal 199 )

- Pemerian : sedikit berbau dan berasa, bewarna putih/ krem putih berbentuk granul. Kering stabil di udara tetapi terurai oleh mikroba jika lembab atau dalam bentuk larutan.

- Kelarutan : tidak larut dalam air dingin, mengembang dan lunak bila dicelupkan dalam air panas dan dalam asam asetat dan dalam campuran gliserin dan air serta tidak larut dalam etanol.

- Konsentrasi : 20%

- Stabilitas : gelatin kering stabil dalam air.

- Kegunaan : pengikat

- OTT : akan bereaksi dengan asam da basa, aldehid, polimer anion & bahan kation, elektrolit-elektrolit logam dan surfaktan.

- Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.

3.Bahan Pengisi

Amylum Maydis ( FI III , FI IV hal 162 Excipient hal 483 )

- Pemerian : tidak berbau dan tidak berasa, serbuk halus dan putih

- Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol dingin 95% dan air dingin.

- BJ ruah : 0,462 gram/cm3

- BJ mampat : 0,658 gram/cm3

- OTT : material bersifat inert

- Konsentrasi : 3 – 15 %

- Kegunaan : pengisis

- Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering

4.Lubrikan

Mg Stearat (FI IV hal 115, excipients ed V hal 432 )

- Rumus Molekul : C16H70MgO4

- Pemerian : serbuk halus licin, mudah melekat pada kulit , mempunyai baud an rasa khas lemah

- Kelarutan : praktis tidak larut dalam air

- Stabilitas : stabil dan simpan di tempat kering

- OTT :dengan asam kuat, garam – garam besi dan hindari pencampuran dengan oksidator kuat

- Konsentrasi : 0,25 – 5,0 %

- Kegunaan : lubrikan/ zat pelicin

- Penyimpanan : dalam wadah tertutp rapat dan tempat sejuk

5.Glidan

Talk ( Excipient edisi II hal 519, FI IV hal 771 )

- Rumus Molekul : Mg6(SiO5)(OH)4

- Pemerian : serbuk hablur sangat halus putih atau putih keabuan , berkilat , mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.

- Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, asam dan basa lemah dan pelarut organik.

- Stabilitas : stabil dan dapat disterilkan dengan pemanasan 160 derajat selama tidak kurang selama 1 jam

- OTT : dengan komponen ammonium kuarterner

- Konsentrasi : 1 – 10 %

- Kegunaan : glidan

- Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

IV. FORMULA

Teofilin 240 mg

Lar. Gelatin 20%

Metolose SH90SR 27,5%

Amylum qs

V. Perhitungan dan Penimbangan

•Perhitungan

Kelarutan CP = Konsentrasi efek minimum dalam darah = 10 -20 μg/ml

CLT = bersihan ginajl total = 48 ml/ menit = 2880 ml/jam

t1/2 = 8,1 jam ± 2,4 ( cukup panjang )

t = waktu yang diinginkan untuk mempertahankan CP

Maka :

Dosis teofilin = CP X CLT X t

10μg/ml x 2880ml/jam x 8 jam = 230,4 mg

Dosis Teofilin = CP x CLT v t

20 μg/ml x 2880 ml/jam x 8 jam = 460,8 mg

Jadi dosis Teofilin = 230,4 – 460,8 mg ( untuk dosis 8 jam )

Dibuat 200 kapsul @ 500mg

Bobot seluruhnya = 200 x 500 mg = 100.000 mg = 100 gram

Penimbangan :

1. Teofilin = 240 mg x 200 tablet = 48 mg

2. Lar.Gelatin =

Bobot granulat = 100 mg

Massa yang dapat diikat larutan gelatin = 1/3 x 100 gram = 33,3 ml

Gelatin 20 % = 20% x 33,3 ml = 6,6 ml

Sisa air = 33,3 – 6,6 ml = 26,7 ml

3. Metolose SH90SR = 27.5% x 100 gram = 27,5 gram

4. Amilum = 100 gram –( 48+6,6+27,5) = 17,84 gram

Bobot granul setelah pengeringan = 99,35 gram

Maka granul 0% H2O = (100 % - 0,19% ) x 99,35 gram = 99,16 gram

Dalam raktek diperoleh = 99,16 gram / 100 gram x 200 kapsul = 198, 32 kapsul.

• Perhitungan BJ nyata

- Bobot awal 25 gram

- Volume awal 60 ml

- Bj = (25g/60 ml) = 0,42 g/ml

- Cangkang yang dipakai no O ( vol 0,67 ml )

• Perhitungan aturan pakai

Volume kapsul cangkang kapsul no O = 0,67 ml

Bobot granul yang mengisi kapsul = 0,42 g/ml x 0,67 ml = 0,281 g = 281 mg

Jumlah zat aktif dalam 1 kapsul = 281 / 500mg x 240 mg = 134,88 mg

Maka dosis dalam pemakaian = 2 x 134,88 mg = 296,76 mg ( memenuhi range dosis teofilin )

Jadi diminum 2 kapsul 1x sehari.

VI. Cara Kerja

1. Cuci bersih yang dibutuhkan dan keringkan

2. Timbang bahan- bahan yang diperlukan

3. Gerus Teofilin ad halus

4. Buat larutan gelatin, timbang gelatin kemudian tambahkan air 2 x berat gelatin panaskan di penangas air kemudian tambahkan sisa air ad 26,7 ml.

5. Campurkan teofilin + metolose SH90SR + amilum. Aduk ad homogen dalam baskom.

6.Tambahkan larutan gelatin sedikit demi sedikit sampai bisa dikepal dan dapat dihancurkan lagi (massa granulat )

7. Ayak dengan pengayak no. 12

8. Keringkan granul di dalam oven ± 1,5 jam ad kering. Setelah kering ayak dengan pengayak no.16

9. Lakukan evaluasi granul, yaitu kadar lembab, kompresibilitas dan sifat alir.

10. Masukkan campuran serbuk dalam cangkang kapsul menggunakan alat

11.Setelah selesai, bersihkan kapsul dan lakukan uji evaluasi kapsul yaitu keseragaman bobot dan uji waktu hancur.

12.Masukkan kapsul dalam wadah, beri etiket dan serahkan.

VI. Evaluasi

A. Evaluasi serbuk

1. Sifat alir

- Secara langsung : timbang 25 gram granul. Tempatkan pada corong alat, uji waktu alir dalam wadah tertutup, buka penutupnya. Biarkan granul menggalir, catat waktu dengan menggunakan stopwatch.

- Secara tidak langsung : pada cara (1) granul ditampung pada kertas grafik millimeter, catat tinggi (h) dan diameter anggokan granul. Hitung sudut α (sudut istirahat ) menggunakan persamaan , tg α = h/r ( Lachman ed III hal 615)

Persyaratan kecepatan mengalir ( secara langsung )

Kecepatan mengalir

Aliran

>10 g/dtk

Bebas mengalir

4-10 g/dtk

Mudah mengalir

1,6-4 g/dtk

Sukar mengalir

<1,6>

Sangat sukar mengalir

Persyaratan kecepatan mengalir (secara tidak langsung ) :

A (angle of repose )

Tipe aliran

<25

Excellent

25-30

Good

30-40

Passable

>40

Very poor

2. Evaluasi Kadar Lembab

Timbang seksama 5,0 gram granul. Panaskan dalam lemari pengering ad bobot konstan (40-60 derajat Celcius )

% kadar lembab = (Wo-Wi )/Wo x 100%

Wo = bobot granul awal

Wi = bobot granul setelah pengeringan

Persyaratan = 3-5 % →Vorght hal 172

2-4 % → Lachman hal 656

B. Evaluasi Tablet

1. Keseragaman bobot tablet

Timbang 20 tablet, hitung rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu tidak noleh lebih dari 2 tablet yang masing – masing bobotnya menyimpang. Jika tidak mencukupi 20 tablet, dapat digunakan 10 tablet. Bobot rata-rata tidak boleh menyimpang dari bobot rata-rata yang ditetapkan.

Tabel Persyaratan :

Bobot rata-rata

Penyimpangan bobot rata-rata

A

B

<25>

15%

30%

26-150mg

10%

20%

151-300mg

7,5%

15%

>300mg

5%

10%

2. Waktu hancur

Masukkan masing – masing 1 tablet ke dalam tabung dari alat uji tersebut. Masukkan 1 cakram pada tiap tabung dan jalankan alat. Gunakan air sebagai media dengan 37˚± 2. Semua tablet harus hancur sempurna, bila 1 atau 2 tablet tidak hancur ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya. Tidak kurang 16 sari 18 tablet harus sempurna.

Syarat : untuk tablet tidak bersalut <>

Untuk tablet salut <60menit>

VII. Tabulasi Data

A. Evaluasi Serbuk

1. Sifat alir

No.

Waktu (dtk)

Kecepatan alir (gram/dtk)

d(cm)

r(cm)

h(cm)

Tgα (h/r)

α

1.

5,23

4,78

8,8

4,4

2,1

0,477

25,51

2.

4,22

5,92

8,5

4,25

2,2

0,51

27,36

3.

4,42

5,65

8,4

4,2

2

0,476

25,45

Secara langsung :

Rata-rata = 5,45 gram/detik

Kesimpulan : mudah mengalir

Secara tidak langsung :

Rata – rata = 26,117

Kesimpulan : baik

2. Kadar Lembab

Wo = 52,6

Wi = 52,5

% kadar lembab = (52,6 – 52,5 )52,6 x 100%

= 0,19 %

Kesimpulan : baik

B. E valuasi Kapsul

1. Keseragaman Bobot Kapsul

No.

Cangkang + isi (g)

Cangkang (g)

Isi (g)

1.

0,3727

0,1042

0,2685

2.

0,3733

0,1048

0,2685

3.

0,3792

0,0999

0,2793

4.

0,3710

0,1030

0,2680

5.

0,3685

0,1021

0,2664

6.

0,3518

0,1063

0,2455

7.

0,3775

0,1024

0,2751

8.

0,3669

0,1039

0,2630

9.

0,3726

0,1026

0,2700

10.

0,3788

0,1001

0,2787

11.

0,3898

0,1001

0,2897

12

0,3658

0,1004

0,2654

13

0,3745

0,1064

0,2681

14

0,3806

0,1040

0,2766

15

0,3689

0,1024

0,2665

16

0,3680

0,1009

0,2671

17

0,3727

0,1008

0,2719

18

0,3601

0,0994

0,2607

19

0,3632

0,0996

0,2636

20

0,3787

0,1017

0,2770

Rata –rata : 0, 16268

SD : 0,0086

SDR : 0,0086/ 0,16268 X 100 % =5,28 %

Syarat menurut kolom A = 162,68 mg x 7,5 / 100 = ±12,201 mg

150,479 mg sampai dengan 174,881 mg

0,1504 g sampai dengan 0,1748 g : 20 kapsul memenuhi syarat

Syarat kolom B = 162,68 mg x 15/100 = ± 24,402 mg

138, 278 mg sampai dengan 187, 082 mg

0,1382g sampai dengan 0,1870 g : 20 kapsul memenuhi syarat

Kesimpulan : memenuhi syarat

2. Waktu hancur

Jumlah kapsul

Waktu

6 kapsul

3,40 menit

Kesimpulan : memenuhi syarat

VIII.Pembahasan

1. Pada percobaan ini digunakan metode granulasi basah karena bahan berkhasiat yang digunakan yaitu teofilin, bersifat tahan pemanasan dan stabil terhadap lembab.

2. Guna pengayakan dalam proses granulasi basah adalah untuk mencegah rasa kasar dari sediaan yang disebabkan oleh bahan obat yang padat dan kasar, selain itu untuk membentuk suatu campuran serbuk yang rata.

3. Guna dari pemanasan dalam proses granulasi agar serbuk yang dihasilkan tidak lembab sehingga tidak merusak cangkang kapsul, karena cangkang kapsul mudah rusak (seperti lembek atau menyebabkan lengket ) karena adanya kontak dengan air.

4. Dalam evaluasi sifat alir baik secara langsung maupun tidak langsung diperoleh hasil yang memenuhi syarat sehingga tidak diperlukan lagi pelincir (talk ) untuk memperbaiki sifat alir.

5. Pengunaan zat aktif teofilin sangat baik untuk dibuat sustained release, ini dikarenakan indeks terapi dari teofilin kecil /sempit, sehingga perlu dijaga konsistensi dalam pelepasannya. Agar efek terapi yang dihasilkan sesuai dengan yang dinginkan.

6. Pada granulasi basah, guna cairan pengikat di tambahkan kedalam massa serbuk dan diaduk adalah untuk menghasilkan aglomerat atau granul.

7. Keuntungan dari sediaan kapsul antara lain adalah :

- Mudah dalam pendistribusian dan mudah di bawa oleh pasien kemana saja

- Penampilan yang menarik dan elegan

- Pengerjaan yang relatif lebih mudah

8. Kerugian dari sediaan kapsul :

- Pengerjaan yang relatif lebih lama karena menggunakan metode granulasi basah

- Sulit untuk bahan-bahan dengan sifat alir buruk

- Tidak dapat digunakan oleh anak-anak,manula atau pasien yang tidak sadarkan diri.

9. Fungsi dari uji keseragaman bobot adalah mencegah terjadinya pemberian dosis yang tidak merata pada kapsul, dan mencegah adanya bobot yang tidak seragam pada tiap kapsul.

10. Pengujian kadar lembab sangat penting dilakukan karena adanya kontak dengan air atau kadar granul yang mempunyai kadar lembab tinggi,dapat menyebabkan kapsul menjadi lembek dan mempunyai penampilan yang kurang menarik sehingga tidak akan diterima di pasaran.

IX.Kesimpulan

1.Sifat alir secara langsung dan tidak langsung memenuhi persyaratan

2. Kadar lembab granul 0,19 % memenuhi persyaratan

3. Keseragaman bobot memenuhi persyaratan

4. Waktu hancur kapsul memenuhi persyaratan

X. Daftar Pustaka

1. Lachman,Leon.1994.Teori dan Praktek Farmasi Industri edisi III, Jakarta: UI Press

2. Ansel,U.C.1989.Pengantar Buku Sediaan Farmasi edisi IV,Jakarta: UI Press

3. Wade and Paul.J.Weller,1994.Handbook of Pharmaceutical Excipient ,London

4. Depkes RI.1979&1995.Farmakope Indonesia edisi III dan IV,Jakarta:Dirjen POM

5. Diktat Praktikum Formulasi Sediaan Padat

Jakarta, 9 November 2010

Devi Melisa

0 comments: